Ngaku Peselancar Tangguh? Taklukkan Dulu si Bono – Kampar!
Bono bukanlah nama seorang peselancar paling hebat di dunia. Bono bukanlah manusia, tapi dialah yang harus Anda taklukkan jika ingin mengesahkan status sebagai peselancar tangguh. Bono tak dapat Anda temui di lautan. Bono hanya satu, dan hanya ada di Indonesia.
Bono adalah gelombang dahsyat fenomenal di Sungai Kampar – Riau. Gelombang ini merupakan ombak besar menggulung bagaikan tsunami yang terjadi di sebuah sungai. Ya, di sebuah sungai. Bukan di sebuah laut.
Bono ialah sebuah fenomena alam yang secara ilmiah dikenal sebagai tidal bore/gelombang tidal. Gelombang ini merupakan pergerakan massa air berwujud gelombang pasang dengan kekuatan merusak. Fenomena ini sangatlah langka mengingat ombak biasanya hanya ditemukan di laut.
Di dunia hanya ada sekitar 80 tidal bore yang tersebar di India, Cina, Perancis, Brazil, dan Inggris. Setiap negara memberikan nama khusus untuk gelombang ini, seperti halnya penduduk Teluk Meranti memanggil gelombang di Sungai Kampar sebagai “Bono”.
Secara lebih spesifik, Bono terbentuk dari pertemuan tiga arus air (Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan aliran Sungai Kampar) yang saling bertabrakan di muara sungai berbentuk V. Yang menyebabkan Bono menjadi gelombang besar adalah penyempitan badan sungai akibat banyaknya pulau kecil di tengah Sungai Kampar dan membelah sungai menjadi dua bagian.
Mitos kelahiran Bono
Banyak mitos di balik keberadaan Bono. Ada yang mengatakan bono berwujud ular berkepala tujuh, ada yang menyebutnya anjing laut, ada pula yang menyebarkan kisah romantis pertemuan dua bono. Mitos yang paling diyakini penduduk adalah Bono merupakan tujuh hantu penjaga Kuala Kampar.
Bono memang muncul berlapis-lapis. Gelombang ini bergemuruh sambung menyambung hingga enam baris. Konon, sebenarnya gelombang Bono ada tujuh baris, namun satu Bono hilang sampai sekarang karena dimeriam Belanda jaman dulu.
Nama Bono sendiri berasal dari bahasa Pelalawan yang berarti “benar”. Nama itu terucap ketika raja Pelalawan menemukan gelombang pasang yang menjadi desas-desus di kalangan penduduk karena selalu menghajar tongkang yang melewati Laut Embun (Teluk Meranti). Ketika raja menyaksikan sendiri keganasan Bono, ia pun berujar pada juru kemudi tongkang yang melaporkan desas-desus itu padanya. “Iya, bono gelombang pasang kata kamu” (iya, ternyata benar yang kamu katakan).
Menurut kepercayaan penduduk setempat, setiap pendekar Melayu Pesisir harus menaklukkan Bono untuk meningkatkan keahlian bertarung. Ritus ini dikenal dengan sebutan Bekudo Bono (menunggangi Bono). Nama ini memang cocok karena menaklukkan Bono yang ganas tak jauh beda dengan menaklukkan kuda liar.
Ganasnya Bono Menggoda Peselancar Dunia
Bono Kampar memiliki panjang mencapai 300 meter dan berkecepatan hingga 40 km/jam sehingga mampu membentuk gelombang berlapis dengan ketinggian 4-6 meter di musim pasang tinggi. Gelombang berlapis Bono bisa membentuk kubah (barrel) seperti di lautan dengan durasi 1-2 jam. Tak heran memang jika Bono dianggap sebagai salah satu tidal bore terganas dan terbesar di dunia.
Beranikah Anda menaklukkan Bono? Gelombang Bono jauh lebih sulit ditunggangi dibanding ombak laut. Gelombang ini begitu berat karena muatan lumpur dari rawa gambut Sungai Kampar. Anda harus benar-benar seimbang dan perkasa untuk menaklukkannya.
Jika ingin menghadapi Bono, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan penduduk sekitar. Tak hanya berselancar, Anda pun bisa mengenal Bono dengan menaiki kapal motor yang dikendarai para tekong (juru kapal).
Untuk menemui Bono, Anda bisa menempuh jalur darat dan air. Jika Anda datang dari luar kota, gunakanlah pesawat untuk menuju Bandara Sutan Syarif Qasim II – Pekanbaru. Saat ini telah banyak maskapai murah yang siap mengantar Anda dengan nyaman dan selamat ke Pekanbaru, contohnya Lion Air, dan Citilink.
Lanjutkan perjalanan dari bandara menuju Pangkalan Kerinci (bisa dengan superben maupun travel). Agar lebih praktis, Anda bisa langsung mencapai Teluk Meranti dengan menyewa mobil. Setibanya di Teluk Meranti, Anda dapat menyapa Bono dengan menyewa speedboat dari penduduk lokal. Tapi jangan berani-berani mengemudikan kapal sendiri. Mintalah bantuan para tekong yang sudah sangat mengenal kondisi Bono. [Adv]