Nggak terasa tahun ini udah kesekian kalinya Indonesia mengikuti Earth Hour 2012. Sabtu, 31 Maret 2012 ini mulai dari jam 20.30 – 21.30 WIB, kita diajak untuk ikut melakukan aksi mematikan lampu atau barang-barang elektronik yang tidak sedang digunakan. Selama satu jam tersebut kita harus mampu menghemat energi sebanyak-banyaknya, karena selama ini energi yang kita pakai udah menghasilkan begitu banyak panas dan tanpa kita sadari panas itu merusak bumi. Jadi, biarkanlah bumi kita ‘bernapas’ selama satu jam tersebut. Nah, kalo Joe “Saint Loco” sendiri bisa dijadikan panutan nih buat Anak Trax, karena ternyata Joe punya bentuk perbuatan sendiri yang menyatakan dirinya perhatian terhadap lingkungan dan penghematan energi. Bentuk tindakannya antara lain, kalau sedang cuci tangan, dia selalu mematikan airnya dulu saat memakai sabun, baru dibiarkan mengalir kembali ketika tangan dibilas. Selain itu Joe juga mengaku kalau dia paling anti menyalakan lampu saat sedang tidur. Wah, contoh tindakan-tindakan sederhana seperti ini nih yang sering dilupakan. Sudahkah kalian melakukan tindakan seperti yang Joe lakukan? Itu aksinya Joe “Saint Loco”, mana aksi kalian? (Cynthia)
MUI Larang Film Kiblat Tayang di Bioskop
Film horor Indonesia yang berjudul “Kiblat” tengah menjadi sorotan publik akibat kontroversi dalam film tersebut. Film yang diproduksi oleh Leo Picture ini , dalam posternya menampilkan seorang wanita sedang sholat dengan wajahnya terbalik telah menimbulkan kontroversi.
Cholil Nafis, Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar film Kiblat untuk tidak ditayangkan di bioskop.
Menurutnya, visual yang ditampilkan dalam poster tersebut sudah melampaui batas dan bisa dianggap sebagai penghinaan.
“Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram ko’ judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang-orang shalat,” ujarnya.
“Kalau ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang,” imbuhnya.
Kiai Cholil mengatakan bahwa film dengan tema agama, seperti Kiblat, sebaiknya tidak dijadikan sebagai hiburan karena dapat menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Ia menekankan bahwa film tersebut tidak seharusnya diputar, karena bisa berpotensi memicu kampanye hitam terhadap ajaran Islam.
Selain itu, promosi sensitif dan kontroversi sering digunakan dalam promosi film seperti promosi film kiblat ini. Hal ini digunakan mereka agar menarik perhatian banyak penonton.
Jika film menyinggung agama biasanya tidak diputar di bioskop. Simbol keagamaan sering digunakan oleh pebisnis untuk meraup keuntungan, kata Cholil.
“Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi. Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan,” pungkasnya.