|

Toilet Blues: Pemberontakan, Cinta, dan Keyakinan

Setelah menyutradarai film Optatissimus, Dirmawan Hatta dipercaya mengarahkan film Toilet Blues. Film ini banyak menayangkan scene tanpa adanya dialog dengan menunjukan gambar-gambar lanskap yang indah. Kemudian tidak adanya puzzle-plot yang membuat penikmatnya berpikir.

Film bergenre drama ini bercerita mengenai cinta pertama sepasang kekasih yang memiliki tujuan masing-masing. Pemberontakan Anjani [Shirley Anggraini] dan kebimbangan Anggalih [Tim Matindas].

Seorang perempuan bernama Anjani kabur dari rumah setelah ayahnya memergoki dirinya sedang berpesta pora di sebuah villa. Anjani kemudian dituduh terlibat tindak asusila dengan teman laki-lakinya.

Toilet Blues 2Anjani pun kabur dan berkelana bersama kekasihnya bernama Anggalih yang sedang dalam perjalanan menjadi seorang pendeta Katolik. Papa Anjani mengirim tangan kanannya bernama Ruben [Tio Pakusadewo] untuk menjemput paksa Anjani.

Sementara Anggalih terdampar di rumah pelacuran, kemudian dalam perjalanannya ia mengalami konflik batin dalam keputusannya untuk menjadi seorang pendeta.

Film berdurasi 88 menit ini dapat disimpulkan bahwa film ini kental akan ketuhanan dan keyakinan. Seorang Anjani mempertanyakan arti perawan, sedangkan Anggalih mempertanyakan arti menjadi seorang saleh.

Perlu diketahui, film ini sukses mendapatkan sembilan penghargaan dari Festival Film Busan 2013, Festival Film Mumbai 2013, Festival Film Goteborg 2014, Festival Film Deauville Asia 2014, Festival Film Amsterdam 2014, Festival Film India 2013, Festival Film Kamboja 2013, Festival Film Jogja NETPAC dan Festival JiFFest 2013.

Similar Posts