RADIOPLAY EKSPDEDISI CHENG HO
RADIOPLAY EKSPDEDISI CHENG HO
Tanggal 1 – 4 Mei 2013
Tanggal 2 Mei adalah Ulang Tahun Kota Semarang yang ke 466 th. Untuk merayakan hari jadi kota Semarang 90.2 Trax FM mempersembahkan sebuah Radio Play “Ekspedisi Cheng Ho” tentang tokoh etnis China yang sangat terkenal di Semarang yaitu Laksamana Cheng Ho.
Cheng Ho, adalah seorang pelaut dan penjelajah Cina terkenal yang melakukan pelayaran jelajah samudra antara tahun 1405 hingga 1433. Cheng Ho memang dari keluarga muslim. Ia anak dari Haji Ma Ha Zhi dan ibu dari marga Oen (Wen) di Desa He Tay, Kabupaten Kun Yang. Cheng Ho merupakan salah seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan yang baik kepada Kaisar Cina Yongle yang berkuasa dari tahun 1403 hingga 1424 yang merupakan kaisar ketiga dari dinasti Ming.
Majalah Life menempatkan laksamana Cheng Ho sebagai nomor 14 orang terpenting dalam milenium terakhir. Perjalanan Cheng Ho ini menghasilkan Peta Navigasi Cheng Ho yang mampu mengubah peta navigasi dunia sampai abad ke-15. Dalam buku ini terdapat 24 peta navigasi mengenai arah pelayaran, jarak di lautan, dan berbagai pelabuhan.
Dalam salah satu misi pelayarannya armada Cheng Ho singgah di Semarang. Mereka memunculkan sikap pembauran dan toleransi yang tinggi dengan masyarakat setempat. Beberapa anggota armada bahkan menetap dan tinggal di Semarang. Cheng Ho menjadi ikon hubungan baik antar etnis dan juga antar agama di Semarang.
Salah satu bentuk toleransi antar etnis dan agama diwujudkan dengan dibangunnya Klenteng Sam Poo Kong oleh masyarakat setempat, dan warga keturunan Tionghoa yang mayoritas penganut ajaran Kong Hu Cu. Walaupun berbeda keyakinan, mereka sangat menghormati sang Laksamana yang beragama Islam. Bahkan mereka memberi kombinasi warna hijau pada klenteng, yaitu warna khas ornamen Islam, dan salah satunya dirancang menghadap kiblat serta memiliki beduk. Klenteng yang bisa mengajarkan kerukunan antar umat beragama ini dibangun pada abad ke-18 dengan nama Sam Poo Kong, yang berarti “seorang leluhur dengan tiga kekuatan”.