Koteka ceritakan tujuan wisata seru di Sumatera Barat
Anak Trax, waktu liburan di akhir tahun sudah semakin dekat. Sudahkah ada rencana lo bakal traveling ke mana?
Kalau masih bingung, Trax FM punya rekomendasinya nih untuk lo, yang datang dari Independent Travel Consultant, Amalla Vesta, yang juga founder @liburanlokal.
Dalam program Kompak Bareng bertajuk KOTEKA [Kompak Bareng Telusuri Kekayan Alam] bersama Dhika & Gita, serta Vesta, yang kali ini menceritakan mengenai tempat wisata di Sumatera Barat, yang hanya memerlukan waktu perjalanan lebih kurang 2 jam dengan pesawat dari Jakarta.
Setiba di Padang sebagai ibukota Sumatera Barat, Vesta lebih memilih untuk mengeksplorasi daerah-daerah pinggir Sumatera Barat.
“Jadi, aku waktu itu ke Kelok 44, terus ngeliat Danau Maninjau. Nah, Kelok 44 itu yang menjadi penghubung antara Danau Maninjau ke Bukittinggi, dan ini merupakan salah satu jalur untuk acara balap sepeda Tour the Singkarak yang menjadi acara tahunan dan juga acara ini diikuti oleh pesepeda profesional dan internasional,” kata Vesta.
Nama Kelok 44 datang dari jumlah kelok atau belokan yang mencapai 44 kali. “Bener lho, sampai setiap kelokan itu ada nomornya. Aku yang norak, langsung foto di bawah tulisan 44,” jelas Vesta sambil ketawa.
Ceritanya lagi, “Saat itu, aku juga berhenti di sebuah warung yang sederhana banget ada di Kelok 32, dan view di sana itu bagus karena langsung menghadap ke Danau Maninjau. Jadi, view-nya itu, di bawah kelihatan jalan yang berkelok-kelok, terus kelihatan ada sawah, abis itu di bawahnya Danau Maninjaunya. Di sana keren banget!”
Tapi harus hati-hati, “Jalanannya di sana kecil dan itu 2 arah. Jadi harus hati-hati banget kalau mau kayuh sepeda atau nyetir mobil, karena yang lewat di situ banyak, ada truk, bis, angkot, dan lain-lain,” jelas Vesta.
“Jadi, kalau kamu ke Sumatera Barat, wajib banget untuk datang ke warung yang menghadap ke Danau Maninjau, karena di Jakarta tuh nggak ada view yang seperti itu,” ungkap Vesta.
Selain itu, di Bukittinggi yang terkenal dengan Jam Gadang sebagai ikonnya yang terletak di square atau alun-alun ini memiliki restoran yang terkenal, “Kalau nggak salah namanya Ayam Pop Benteng dan harus puas-puasin lah kalau makan di sini, karena enak banget,” ceritanya.
Lalu lanjutkan wisata lo ke Lembah Harau yang berada sekitar 47km dari Bukittinggi. “Jadi, kalau Jam Gadang tadi itu adalah Big Bang-nya Bukittinggi, Lembah Harau ini adalah Green Canyon. Kalau keluar dari mobil nih, langsung deh teriak nama kamu, pasti menggema gitu. Seru!” ujar Vesta.
“Nah, di Lembah Harau ini aku nginep di Eco Home Stay. Eco-nya itu diambil dari gema, desainnya juga bagus antara Spanyol sama rumah Padang gitu. Pokoknya lucu deh. Terus, rumahnya ini muat banyak orang. Di sini juga udaranya sejuk banget dan kalau kita lihat ke bawah itu sudah lembahnya. Pokoknya bagus banget,” cerita Vesta dengan semangat.
Satu lagi, kuliner yang paling terkenal dan ada di hampir seluruh Indonesia adalah nasi Padang. Kuliner satu ini identik dengan rendang, daun singkong, dan kuah santennya yang pedas. So, jangan lupa kalau kalian lagi di Sumatera Barat, tepatnya di kota Padang, wajib untuk mencicipi nasi Padang yang pastinya asli dengan rempah-rempah asal Padang.
Yuk rasakan keindahan petualangan Sumatera Barat, Anak Trax. [teks Jane Gunawan | foto @liburanlokal]