demoschijf

Asal Muasal Film Animasi

Dari gambar seekor bison, hingga Despicable Me 2

Anak Trax sudah nonton film Despicable Me 2? Salah satu film animasi garapan Illumination Entertainment dan Universal ini memang sedang panas diperbincangkan. Tapi Anak Trax tahu gak sih asal mula film animasi itu seperti apa dan dari mana?

Animasi adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-“putar” sehingga muncul efek gambar bergerak. Seiring waktu berjalan, dengan bantuan komputer dan teknologi di dalamnya, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi.

phenakistoscope and zeotrope

Sebenarnya, sejak jaman dulu, manusia telah mencoba membuat bergerak gambar binatang mereka. Hal ini ditemukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara dan sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih. Mereka mencoba untuk memvisualisasikan gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison atau kuda, digambarkan dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973:23).

kaki8

Berbeda lagi dengan benua Eropa, orang Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan mengurutkan gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum Masehi (Thomas 1958:8)

Kemudian di Asia, sebuah lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu gambar dengan alur yang hidup. Mereka membuatnya dalam rangkaian  gulungan lukisan, dibuat pada masa Heian (794-1192) (ensiklopedi Americana volume 19, 1976). Kemudian muncul mainan yang disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa, berupa lembaran cakram karton tebal, bergambar burung dalam sangkar, di mana kedua sisi kiri kanannya diikat seutas tali, bila dipilin dengan tangan akan memberikan efek gambar burung itu bergerak (Laybourne 1978:18).

Hingga di tahun 1880-an, Jean Marey menggunakan alat potret beruntun merekam secara terus menerus gerak terbang burung, berbagai kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal kamera film hidup yang berkembang sampai saat ini. Dan di tahun 1892, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi yang disebut Praxinoscope, adalah ratusan gambar animasi yang dirangkai untuk lalu diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film, ini adalah cikal bakal proyektor pada bioskop (Laybourne 1978:23).

Lalu ada kedua pemula pembuat film bioskop berasal dari Perancis, dianggap sebagai pioneer pengembang awal teknik film animasi (Ensiklopedi AmericanavoLV1,1976:740). Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesat-nya di akhir abad ke 19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figur batang korek api. Rangkaian gambar-gambar blabar hitam (black-line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret dengan film negatif sehingga figur yang terlihat menjadi putih dan latar belakang menjadi hitam.

Sedangkan di Amerika Serikat Winsor McCay membuat film animasi “Gertie the Dinosaur” pada tahun 1909. Figur digambar blabar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an; Max Fleischer mengembangkan “Ko Ko The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix The Cat”. Rangkaian gambar-gambar dibuat sesimpel mungkin, di mana figur digambar blabar hitam atau bayangan hitam bersatu dengan latar belakang blabar dasar hitam atau dibuat sebaliknya. McCay membuat rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan.

Fleischer dan Sullivan beruntung karena sudah memanfaatkan teknik animasi sell, yaitu menggunakan lembaran tembus pandang dari bahan seluloid (celluloid) yang disebut “cell”. Animator lainnya di Jerman, Lotte Reineger, di tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dari Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figur yang berasal dari potongan-potongan kayu.

George Pal memulai menggunakan boneka sebagai figur dalam film animasi pendeknya, pada tahun 1934 di Belanda. Dan Alexsander Ptushko dari Rusia membuat film animasi boneka panjang “The New Gulliver” di tahun 1935.

Di tahun 1935 Len Lye dari Canada, memulai menggambar langsung pada film setelah memasuki pembaharuan dalam film berwarna melalui film ”Colour of Box”. Perkembangan teknik film animasi yang terpenting, yaitu di sekitar tahun 1930-an. Dimana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film ”Mickey Mouse”, “Donald Duck” dan ” Silly Symphony” yang dibuat selama tahun 1928 sampai 1940.

Pada tahun 1931 Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya “Flower and Trees”. Dan film animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film “Snow White and Seven Dwarfs”.

Itulah asal mula perkembangan teknik film animasi yang terus berkembang dengan gaya dan ciri khas masing-masing pembuat di berbagai negara di Eropa, Amerika sampai negara-negara di Asia. Khususnya di Jepang, film animasi berkembang cukup pesat dengan sebutannya anime, hingga satu dekade belakangan ini menguasai pasaran film animasi di Indonesia dengan ciri dan gayanya yang khas.

Ternyata panjang juga ya sejarah animasi, Anak Trax gimana tanggapannya tentang animasi? 

Similar Posts

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *