Dengan dirilisnya single “Sendiri” dan album ketiga dalam waktu dekat, Ecoutez hadir dengan formasi baru. Posisi vokalis saat ini diisi oleh Andrea Lee. Kalau Anak Trax belum tahu, Andrea Lee udah melanglang buana di dunia entertainment sebelumnya. Andrea Lee sempat jadi penyanyi lalu jadi presenter sebelum akhirnya melalui proses audisi, terpilih menjadi vokalis Ecoutez yang baru. Tapi tenang aja, ini nggak membuat Ecoutez jadi berubah drastis. Ecoutez tetap membawa gaya yang sama, tetap ada benang merah dengan Ecoutez yang lama tetapi dengan karakter vokal yang berbeda yang dibawa Andrea. Lucunya sebelum Andrea masuk, album ketiga Ecoutez sebenernya udah siap rilis. Tapi akhirnya harus direkam ulang karena ternyata suara Andrea lebih tinggi dari nada dasar di semua lagu mereka. Nah, judul album ini sendiri, yaitu “Evolution” menggambarkan perubahan Ecoutez secara bertahap dan puncak perubahan itu adalah di album ketiga ini. Sayangnya Anak Trax masih harus bersabar nih, karena walaupun sudah melewati proses syuting untuk video klip single “Sendiri”, album ketiga Ecoutez mungkin baru akan dirilis di akhir bulan ini. Makanya update terus info tentang Ecoutez dengan mem-follow akun twitter mereka @ecoutez_ekute atau facebook fanpage di ECOUTEZ!.
MUI Larang Film Kiblat Tayang di Bioskop
Film horor Indonesia yang berjudul “Kiblat” tengah menjadi sorotan publik akibat kontroversi dalam film tersebut. Film yang diproduksi oleh Leo Picture ini , dalam posternya menampilkan seorang wanita sedang sholat dengan wajahnya terbalik telah menimbulkan kontroversi.
Cholil Nafis, Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar film Kiblat untuk tidak ditayangkan di bioskop.
Menurutnya, visual yang ditampilkan dalam poster tersebut sudah melampaui batas dan bisa dianggap sebagai penghinaan.
“Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram ko’ judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang-orang shalat,” ujarnya.
“Kalau ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang,” imbuhnya.
Kiai Cholil mengatakan bahwa film dengan tema agama, seperti Kiblat, sebaiknya tidak dijadikan sebagai hiburan karena dapat menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Ia menekankan bahwa film tersebut tidak seharusnya diputar, karena bisa berpotensi memicu kampanye hitam terhadap ajaran Islam.
Selain itu, promosi sensitif dan kontroversi sering digunakan dalam promosi film seperti promosi film kiblat ini. Hal ini digunakan mereka agar menarik perhatian banyak penonton.
Jika film menyinggung agama biasanya tidak diputar di bioskop. Simbol keagamaan sering digunakan oleh pebisnis untuk meraup keuntungan, kata Cholil.
“Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi. Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan,” pungkasnya.