TraxFM Traxpopcorn CamilleRedouble

Camille Rewinds (Camille Redouble) (2012) by Noémie Lvovsky

Film dengan tema perjalanan waktu yang dikemas begitu menarik.

SUTRADARA: Noémie Lvovsky
PEMERAN: Noémie Lvovsky, Denis Podalydès, Samir Guesmi, Yolande Moreau
DURASI: 115 Menit GENRE: Komedi/Drama
BAHASA: Digital Prancis (dengan teks Inggris)

Mungkin penemuan yang paling berbahaya di dunia ini adalah Mesin Waktu—kalau sampai benar tercipta *atau jangan-jangan sudah, tetapi masih menjadi rahasia. Lagian siapa yang tidak mau merubah nasib kalau ada kesempatan? Memperbaiki kesalahan? Mengenang momen-momen yang hampir hilang dari ingatan? — Mungkin kamu juga mau.

Sebetulnya banyak film dengan tema perjalanan waktu, misalnya 13 Going on 30 (2004), Hot Tub Time Machine (2010) atau film yang belum lama ada di bioskop, Looper, (2012), bahkan film trilogi Back From The Future dari part I sampai part III (1985, 1989, 1990), dan masih banyak lagi.

Film Perancis garapan sutradara Perancis Noémie Lvovsky berjudul Camille Rewinds (2012) juga memiliki tema serupa, namun kemasannya cukup menarik. Tokoh utamanya diperankan oleh sutradara film ini sendiri. Mengisahkan tentang seorang wanita berusia sekitar 40-an bernama Camille (Noémie Lvovsky). Seorang Ibu yang berprofesi sebagai aktris, telah memiliki anak perempuan remaja dan setelah 25 tahun hidup bersama, akhirnya mengurus perpisahannya dengan suaminya, Eric (Samir Guesmi)—cinta pertamanya.

Pada suatu malam tahun baru, Camille mendapatkan pengalaman supernatural yang membuatnya kembali ke masa Ia berusia 16 tahun. Ketika kedua orang tuanya masih hidup, ketika pertama kali Ia berjumpa dengan Eric, dan merasakan sekali lagi jatuh cinta pada pandangan pertama. Camille seperti mendapatkan kesempatan kedua, berjuang dengan dirinya sendiri, apakah masih tetap akan mencintai orang yang sama walaupun Ia tahu di masa depan hubungan mereka tidak akan berhasil.

Berbeda dengan film-film bertema ‘flashback’ lainnya, Camille yang berusaha 40 tahun, secara fisik tidak berubah, bahkan ketika dia sedang mengalami lagi masa remajanya. Dia terlihat seperti Ibu-Ibu yang bergaul dengan remaja-remaja, berpakaian seperti layaknya anak muda pada tahun 1980-an tanpa merasa canggung atau janggal berada di lingkungan sekitarnya. Ia kembali melakukan kenakalan-kenakalan remaja bersama ‘geng’nya semasa muda. Begitupun dengan Eric, dengan perawakan Bapak-Bapak tetap berada di antara teman-temannya, tanpa terlihat aneh.

Dalam film ini diceritakan usaha-usaha untuk merubah nasib. Namun perasaan memang tidak pernah salah, dan terlalu sulit untuk membohongi perasaan sendiri.

Camille Rewinds atau judul lainnya—Camille Redouble terpilih dalam “Quinzaine des réalisateurs” di Festival Film Cannes 2012. Film ini juga diputar sebagai penutup Festival Sinema Perancis edisi ke-17 di Jakarta, yang diselenggarakan oleh Intitut Francais Indonesia. Namun festival ini masih terus berlanjut di beberapa kota lainnya di Indonesia. (http://institutfrancais-indonesia.com/festivalsinemaprancis/edisi-ke-17).

Setelah menonton film ini saya menyadari, ternyata bukan mesin waktu yang kita perlukan, karena sentuhan magis pun sudah cukup mewakilkan. Mensyukuri kesempatan untuk memiliki sebanyak-banyaknya pengalaman tidak terulang dan menciptakan kisah yang seru untuk diceritakan. (Nastasha Abigail)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *