Wonder By R.J. Palacio
Don’t judge a boy by his face
“Kuharap, setiap hari adalah Halloween. Kita semua bisa memakai topeng setiap saat. Lalu kita bisa berjalan-jalan dan saling mengenal sebelum melihat penampilan kita di balik topeng.”
Kalimat tersebut akan kalian temui di dalam buku berjudul Wonder yang ditulis oleh penulis wanita bernama R.J. Palacio.
Buku menceritakan sosok bernama August [Auggie] Pullman yang terlahir dengan keadaan tidak normal. Auggie menderita kelainan Mandibulofacial Dysostosis, sebuah kelainan pada bentuk wajah yang tidak seperti wajah sewajarnya.
Meski sudah sering melakukan operasi namun bentuk wajahnya tetap tidak bisa seperti wajah sewajarnya. Namun, bagi segelintir orang yang mengenalnya, dia adalah anak yang lucu, cerdas, dan pemberani.
Sosok Auggie diperkenalkan dengan sebuah prolog bab pertama dengan judul ‘Biasa.’ Di akhir bab perkenal tersebut mungkin kalian akan merasakan apa yang dirasakan oleh Auggie.
“Aku tahu aku bukan anak berumur sepuluh tahun biasa. Maksudku, memang aku melakukan hal-hal biasa. Aku makan es krim. Aku bersepeda. Aku memiliki XBox. Rasanya sih begitu. Tapi aku tahu anak-anak biasa tidak menyebabkan anak-anak biasa lainnya berlari meninggalkan taman bermain sambil menjerit-jerit. Aku tahu anak-anak biasa tidak pernah diperhatikan ke mana pun mereka pergi.
Seandainya aku menemukan sebuah lampu ajaib dan mendapatkan sebuah permohonan, aku akan memohon agar aku memiliki wajah normal yang tidak akan pernah diperhatikan siapa pun.
…..
Omong-omong, namaku August. Aku tidak akan menggambarkan seperti apa tampangku. Apa pun yang kaubayangkan, mungkin keadaannya lebih buruk.”
Begitulah akhir dari bab perkenal diri Auggie.
Di dalam buku setebal 430 halaman ini juga menceritakan kisah Auggie yang mengalami petualangan yang lebih menakutkan daripada operasi-operasi yang dijalaninya ketika dia menjadi murid kelas lima di Beecher Prep. Kalian pasti tahu menjadi murid baru itu bukanlah hal yang mudah. Ditambah lagi Auggie adalah anak biasa dengan wajah yang tidak biasa.
Anak umur 10 tahun itu awalnya tidak dikenal di sekolah, namun lama kelamaan berita tentang keanehan wajahnya menyebar ke seluruh sekolah sehingga sedikit demi sedikit warga sekolah tahu bahwa telah ada ‘alien’ di sekolah mereka. Walaupun ia sering dihina oleh kebanyakan orang namun ia tidak mempedulikannya.
Palacio menggambarkan sosok Auggie dengan baik. Walaupun bukunya sudah diterjemahkan, namun pesan-pesan menyayat hati yang disampaikan oleh sosok Auggie masih bisa dimengerti seutuhnya. Palacio menggambarkan Auggie sebagai seorang anak berusia sepuluh tahun dengan kelainannya yang memiliki karakter sangat lovable, tangguh, dan dapat menerima keadaan.
Makin penasarankan, Anak Trax? Yuk, coba mulai dibaca buku Wonder-nya. Dijamin perasaan kalian anak dibuat naik turun oleh buku ini. « [teks @nandyaBachtiar | foto zanda.com ]