Solo: A Star Wars Story, Summer film yang pas!
Jika ada karakter dalam franchise Star Wars yang layak mendapatkan filmnya sendiri, nama Han Solo pasti masuk dalam daftar. Malah mungkin, berada di posisi pertama. Bagaimana tidak? Karakternya yang rebel dan keren selalu mencuri perhatian tiap kali muncul di layar lebar.
Jadi, bukan hal yang aneh kalau para fans dari franchise ini serta penggemar film Hollywood begitu antusias saat Lucasfilm dan Walt Disney Pictures memutuskan membuat film solo untuk karakter ini.
Dan, antusiasme itu sepertinya berbuah manis. Film Solo: A Star Wars Story yang mengangkat orign story dari Han Solo tersebut mampu memberikan tontonan musim panas yang pas dengan tetap menghadirkan nuansa film Star Wars yang sangat khas.
Layaknya film orign story, film ini mengangkat kisah Han Solo waktu dia masih muda. Pada saat itu, jauh sebelum Han bertemu Luke dan Leia, serta menjadi pilot tangguh di Rebel Alliance, dia adalah seorang anak muda tanpa ibu dan ayah yang hidup di Planet Corellia yang sarat akan penderitaan.
Bertahan hidup sebagai gelandangan, Han (Alden Ehrenreich) dan kekasihnya, Qi’ra (Emilia Clarke), berencana untuk melarikan dari Planet Corellia. Sayang, Qi’ra tertangkap tapi Han berjanji untuk kembali dan menyelamatkan Qi’ra.
Tiga tahun setelahnya, Han yang awalnya ingin memiliki pesawat luar angkasa dan menjadi pilot malah berakhir jadi prajurit dan turun ke medan perang. Mimpinya menyelamatkan Qi’ra pun makin jauh dari kata berhasil. Ketika bertempur di sebuah planet antah berantah, Han bertemu dengan Tobias Beckett (Woody Harrelson), Val (Thandie Newton), dan Rio (Jon Favreau), sekelompok tim pencuri yang sedang menjalankan misi untuk bos kriminal nan kejam, Dryden Voss (Paul Bettany).
Melihat bahwa mereka dapat mengeluarkannya dari medan perang, Han menawarkan diri untuk bergabung. Meski awalnya ragu, Beckett akhirnya menerima tawaran tersebut setelah melihat Han datang bersama seorang wookie bernama Chewbacca (Joonas Suotamo).
Namun, ketika misi tak berjalan sesuai rencana, Han terseret dalam sebuah misi baru bersama Beckett. Demi memastikan kalau misi yang kali ini berjalan lancar, Dryden memutuskan salah satu orang kepercayaannya harus ikut serta. And guess what, orang tersebut ternyata adalah pujaan hatinya, Qi’ra. Yup, kini Qi’ra adalah bawahan Dryden yang tergabung dalam sindikat krimial galaksi bernama Crimson Dawn.
Bersama dengan seorang pilot bernama Lando (Donald Glover) dan droid kepercayaannya, L3-37 (Phoebe Waller-Bridge), mereka pun menaiki Millennium Falcon demi menyelesaikan misi berbahaya yang mengancam hidup.
Kalau sudah pernah menonton film-film Star Wars, kamu pasti tahu betul kalau tidak mudah untuk memerankan karakter Han Solo. Terlebih ketika karakter tersebut telah begitu melekat pada pemeran di film pendahulunya, aktor kawakan Harrison Ford.
Jujur saja, ada 1001 cara untuk membuat film ini gagal. Namun, nampaknya Alden mampu menyelesaikan dengan baik “PR” terbesarnya dalam film ini. Selama film bergulir, Alden dapat menghadirkan sosok Han Solo yang kita kenal selama ini: cool, cerdik, dan berandalan, meski sebenarnya memiliki hati yang besar.
Tak hanya itu, dalam film yang disutradarai oleh Ron Howard ini, Alden juga mampu memperlihatkan sisi jiwa muda Han Solo yang ternyata sangat berapi-api.
Tak hanya Alden, Donald Glover pun berhasil memerankan Lando—karakter yang pada film-film Star Wars sebelumnya diperankan oleh Billy Dee Williams. Malah, bisa dibilang Donald lah yang membuat kamu betah menonton film berdurasi 2,5 jam ini.
Setiap dialog yang ditulis untuk Lando oleh penulis skenario film ini, Jonathan Kasdan dan Lawrence Kasdan, dapat dibawakan dengan charming oleh Donald.
Performa Woody Harrelson sebagai Tobias Beckett juga berhasil menarik perhatian Cosmo. Rasanya Woody memang selalu cocok bermain sebagai seorang mentor yang acuh tak acuh. Begitu pula dengan penampilan Thandie Newton sebagai Val. Meski durasinya di layar terhitung sebentar, Thandie dapat membuat Val meninggalkan jejak yang penuh kesan di film ini.
The Verdict
Terlalu cepat rasanya untuk mengatakan kalau Solo: A Star Wars Story adalah film musim panas yang paling menghibur di tahun ini. Tapi, di tengah banjirnya film superhero, Solo: A Star Wars Story sudah pasti jadi angin segar.
Menonton film ini kamu tak akan bertemu dengan manusia yang punya kekuatan spesial dan adegan-adegan heroik. Kamu justru akan menemukan sebuah cerita menegangkan bak film koboi yang diberi bumbu aksi laga yang seru serta karakter yang menarik dan dinamis.
Solo: A Star Wars Story telah “menghidupkan” kembali Han Solo ke layar lebar. Sebuah tanda kalau franchise yang satu ini masih enggan untuk menutup kisah tentang dunia galaksi yang menawan.
Solo: A Star Wars Story tayang mulai 23 Mei 2018.
(Image: DOK. outnow.ch)
Source: Cosmopolitan Indonesia