| | |

Selena Gomez Tanggapi Komentar soal Suara dan Isu ‘Mustache’, “I Totally Get It”

Selena Gomez kembali menyita perhatian publik setelah dengan santai menanggapi dua isu yang kerap menjadi bahan obrolan di media sosial, perubahan pada suara yang ia miliki serta komentar warganet mengenai bayangan gelap di area bibir atas yang kerap disebut sebagai “mustache”. Bukannya bereaksi defensif atau menghindar, penyanyi dan aktris ini justru memilih pendekatan yang jujur, ringan, dan penuh empati. Ia mengakui memahami rasa penasaran publik, sekaligus memanfaatkan momen tersebut untuk berbagi edukasi sederhana tentang perawatan kulit terutama pentingnya penggunaan sunscreen dalam rutinitas harian.

Melalui penjelasannya, Selena tidak hanya meluruskan asumsi yang beredar, tetapi juga membuka ruang diskusi yang lebih luas mengenai kondisi kulit yang ia alami, yakni melasma, sebuah masalah hiperpigmentasi yang umum dan sering disalahpahami. Dalam sebuah sesi Instagram Live yang kemudian dikutip dan diberitakan oleh sejumlah media internasional, Selena Gomez secara terbuka mengakui bahwa perubahan pada nada bicaranya kerap menjadi pertanyaan yang terus berulang dari publik selama beberapa tahun terakhir. Ia mengungkapkan bahwa topik tersebut membuatnya merasa cukup “vulnerable” atau rentan, namun tetap memilih menjelaskannya dengan cara yang santai dan apa adanya. Menurut Selena, tubuh manusia tidak selalu berada dalam kondisi yang sama; ada kalanya ia mengalami pembengkakan di area tenggorokan, yang secara alami dapat memengaruhi bagaimana suaranya terdengar.

Penjelasan tersebut disampaikan tanpa nada pembelaan atau klarifikasi berlebihan. Selena tidak berusaha merinci alasan medis secara panjang lebar maupun membangun narasi dramatis. Ia sekadar mengakui bahwa perubahan itu ada, lalu melanjutkan percakapan ke topik lain dengan tenang, sebuah sikap yang mencerminkan penerimaan diri dan kedewasaan dalam menghadapi sorotan publik.

Respons singkat namun jujur ini menyiratkan dua pesan penting. Pertama, perubahan suara bukanlah sesuatu yang otomatis menandakan masalah besar atau pantas dijadikan bahan spekulasi berlebihan. Kedua, figur publik tetap memiliki hak untuk menentukan batasan privasi dan memilih cara paling nyaman untuk menanggapi komentar atau rasa ingin tahu dari penggemar. Banyak pengamat menilai pendekatan Selena sebagai contoh respons yang menenangkan, ia tidak menepis pertanyaan, tetapi juga tidak memperbesar isu menjadi kontroversi baru, sehingga spekulasi pun mereda dengan sendirinya.

Sumber: gettyimages

Selain soal perubahan suara, Selena Gomez juga menanggapi komentar warganet yang menyinggung penampilannya, khususnya bayangan gelap di area bibir atas yang oleh sebagian orang disebut sebagai “mustache”. Pertanyaan tersebut muncul dari seorang penggemar yang entah bermaksud bercanda atau menyindir menanyakan bagaimana cara Selena mencukur “kumisnya”. Menanggapi hal itu lewat Instagram Stories dengan nada ringan dan disertai tawa, Selena meluruskan bahwa yang terlihat bukanlah rambut halus, melainkan melasma, sebuah kondisi hiperpigmentasi kulit yang umum terjadi di wajah, termasuk di atas bibir.

Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut memang sedang ia rawat dan sangat dipengaruhi oleh paparan sinar matahari, sebelum menutup penjelasannya dengan pesan sederhana namun penting, selalu gunakan sunscreen. Dengan kalimat “I totally get it”, Selena menunjukkan empati terhadap rasa penasaran publik, sekaligus menegaskan bahwa jawabannya didasarkan pada fakta, bukan emosi. Pendekatan ini dinilai efektif karena tidak hanya meredam potensi body-shaming, tetapi juga memberi edukasi kepada pengikutnya tentang perbedaan antara kondisi kulit alami dan asumsi estetika yang kerap keliru.

Melasma merupakan gangguan pigmentasi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak atau area berwarna cokelat hingga abu-abu gelap, yang paling sering terlihat di wajah, seperti pada pipi, dahi, hidung, serta bagian atas bibir, area yang kerap dijuluki “melasma mustache” atau “sun mustache”. Kondisi ini tidak dipicu oleh satu faktor tunggal, melainkan kombinasi berbagai hal, mulai dari paparan sinar matahari (baik sinar UV maupun cahaya tampak dan inframerah), perubahan hormon seperti saat kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi, faktor keturunan, konsumsi obat tertentu, hingga kondisi medis tertentu. Karena penyebabnya beragam, penanganan melasma biasanya membutuhkan strategi menyeluruh, dengan perlindungan terhadap sinar matahari secara rutin dan konsisten sebagai fondasi utama.

Selena Gomez telah berulang kali secara terbuka membahas kondisi kesehatannya, termasuk lupus, yang membuatnya harus ekstra waspada terhadap paparan sinar matahari. Penyakit autoimun tersebut diketahui dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar UV, sekaligus memperbesar risiko munculnya berbagai masalah kulit. Dalam sejumlah wawancara sebelumnya, Selena juga jujur mengungkap bagaimana kondisi kesehatan fisik dan mentalnya turut mempengaruhi kebiasaan perawatan diri yang ia jalani sehari-hari. Latar belakang inilah yang menjelaskan mengapa ia begitu menekankan pentingnya penggunaan sunscreen ketika membahas melasma yang tampak di wajahnya.

Sumber: gettyimages

Memahami konteks kesehatan figur publik seperti Selena bukanlah bentuk pelanggaran privasi, melainkan cara untuk menangkap makna di balik pesan yang ia sampaikan. Anjuran perlindungan kulit yang datang darinya memiliki nilai lebih karena tidak semata-mata berkaitan dengan penampilan, tetapi juga berakar pada kesadaran akan kesehatan jangka panjang.

Pada akhirnya, Selena Gomez menunjukkan bahwa respons paling efektif tidak selalu harus dramatis atau defensif. Ia memilih pendekatan yang sederhana namun bermakna, memahami rasa ingin tahu publik, menjawab pertanyaan tentang perubahan suaranya secara jujur dan proporsional, serta menanggapi komentar soal “mustache” dengan humor ringan yang disertai klarifikasi medis tentang melasma. Pesan yang ia selipkan pun sangat membumi pentingnya menggunakan sunscreen sebagai bagian dari perlindungan kulit sehari-hari.

Sikap terbuka dan informatif ini tidak hanya meredam spekulasi yang kerap berkembang di ruang digital, tetapi juga menjelma menjadi momen edukasi kesehatan kulit bagi jutaan pengikutnya. Di tengah budaya media sosial yang sering kali berlebihan dalam mengomentari penampilan fisik, cara Selena merespons menjadi contoh positif, menjawab dengan data, empati, dan kesadaran akan kesehatan. Pendekatan seperti ini layak diapresiasi karena membantu menggeser percakapan dari sekadar penilaian visual menuju pemahaman yang lebih manusiawi dan berbasis fakta.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *