Para Pemuda Berjiwa Sosial Di Ibukota
SMK N 26 Pembangunan Jakarta, sekolah ini begitu menarik perhatian
Terletak di Jl. Balai Pustaka Baru I, gedung mewah berwarna biru tampak terlihat dari depan, namun begitu menarik perhatian saat menengok kebagian dalam. Sungguh memprihatinkan, fasilitas utama yaitu Mesjid yang selalu ada di setiap sekolah umum seakan menghilangkan kemewahan gedung berwarna biru tersebut.
Tidak ada bantuan pembangunan dari Kemendikbud, itu berita yang saya terima dari sekelompok pemuda alumni SMK N 26 Pembangunan Jakarta. Banyak yang heran dan berkata “Gedung guru dan bengkel aja bagus, masa mesjid jelek banget”. Pembangunan harus terhenti karena pemerintah membebaskan biaya uang pangkal dan bayaran. Maklum saja, rata-rata siswa/i yang bersekolah di SMK N 26 Jakarta memang dari kelas kalangan bawah hingga menengah yang lulus memang berniat untuk bekerja.
Namun, ditengah kekurangan dana, masih ada sekelompok pemuda yang begitu peduli dan tidak malu untuk mengumpulkan dana. Mereka adalah sebagian dari para alumni yang masih peduli akan fasiltas utama di sekolah ini. Mesjid fasilitas umum, namun begitu masih sedikit para alumni yang peduli untuk pembangunan ini. Para alumni tersebut melakukan berbagai cara untuk mengumpulkan dana, salah satunya membuat video di youtube
Dan membuat fanpage di facebook
“semua biaya kami rinci, tidak ada maksud untuk riya, kami ikhlas, kami cinta sekolah dan mesjid kami” seru salah seorang pemuda yang peduli mesjid tersebut.
Saya begitu bangga melihat para pemuda ini, umur mereka sekitar 20-24 tahun. Mereka tak termakan oleh gemerlapnya lampu ibukota, dimana disaat umur itu banyak mereka menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk sekedar hang out bersama teman, namun tidak dengan mereka, weekend mereka habiskan bersama untuk melakukan penggalangan dana.
Sedikit berbagi cerita, ternyata masih ada sekelompok pemuda di tengah Ibukota yang begitu peduli hal yang terlihat kecil sebenarnya sangat besar manfaatnya.
Tidak hanya penggalangan dana, sudah banyak kegiatan bakti sosial yang mereka lakukan, pastinya dengan dana transparan, bantuan disalurkan langsung. Andaikan saja semua pejabat negara berlaku seperti ini. Berlaku jujur, didasari rasa ikhlas karena loyal akan kepedulian lingkungan sekitar. (Oleh: Dwi Rahmania)
Editor’s note:
Artikel yang diposting ini merupakan hasil dari kampanye #PersPutihAbu2.