Outdoor Games Vs. Console Games
Permainan itu harus bisa membantu menstimuli kecerdasan otak.
Apa games yang lagi sering lo mainin belakangan ini, Anak Trax?
Morning Zone pagi ini (10/01/2013) mengangkat pembahasan tentang perbandingan kebiasaan bermain anak-anak dulu dan sekarang. Permainan zaman dulu seperti Tak Jongkok, Benteng, Galaksin, Lompat Tali, merupakan permainan yang mengutamakan body movement. Sedangkan untuk games di gadget lebih mengembangan gerak otot tangan, Menurut Dr. Anne, ahli neuro kinestetik, dua jenis permainan tersebut mengembangkan dua area otot dan otak yang berbeda.
Kedua permainan tersebut punya dampak yang berbeda. Dr. Anne menjelaskan lebih lanjut bahwa dalam permainan zaman dulu, seluruh tubuh menerima stimulus dari kulit karena cuaca, bersentuhan, melompat, stimulus dari tulang belakang yang bertumpu saat berjongkok, dan lainnya. Di sini, seluruh kemampuan refleks terasah dan lebih banyak reseptor yang dipakai.
Kalau lo hanya duduk manis sambil memainkan gadget mereka, otot tetap bekerja, tapi menegang karena yang tumpuan hanya ada di satu area otot saja, walaupun begitu dari sudut pandang visual, auditori, ketepatan, fokus, dan strategi bisa terasah melalui bermain dengan cara seperti ini.
Dr. Anne menyimpulkan bahwa bagaimanapun juga dua jenis permainan tersebut dibutuhkan. Tapi kalau lo jadi adiktif terhadap salah satu atau dua jenis permainan tersebut, justru hal ini bisa menurunkan IQ. Karena dengan ketergantungan terhadap satu hal tertentu, lo jadi hanya memanfaatkan satu atau dua area otak saja, sedangkan otak kita sangat kompleks. Kalau area otak yang lain nggak dipakai, otak bisa mengalami degradasi.
Jadi, bermainlah seperlunya dan buat permainan itu menjadi hal yang justru bisa mendukung proses lo belajar dan otak lo berkembang.