Mitos dan fakta seputar HIV/AIDS
Banyak info-info seputar HIV/AIDS yang berkembang di masyarakat. Bener nggak sih? Supaya nggak salah kaprah, di bawah ini terdapat mitos dan fakta tentang HIV/AIDS. Yuk, kita lihat!
Mitos #1: HIV sama dengan AIDS
Fakta:
HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda. HIV adalah nama virus pembawa penyakit defisiensi imun, dan AIDS adalah diagnosis lanjutan setelah virus HIV berhasil menyerang dan melemahkan sistem imun seseorang. Tidak semua orang positif HIV juga terjangkit AIDS.
Mitos#2: HIV/AIDS adalah masalah bagi kaum homoseksual dan pengguna narkoba saja
Fakta:
Hubungan seks antara sesama jenis tanpa pengaman dan penggunaan jarum suntik narkoba memang menjadi faktor umum penyebabnya, tapi seks normal pun juga bisa menjadi penyebab terkenannya HIV.
Mitos#3: Saya bisa terjangkit HIV jika tinggal bersama atau bergaul dengan penderita penyakitnya
Fakta:
HIV tidak disebarkan melalui sentuhan dan air mata. Jika kamu berada di satu ruangan dan menghirup udara yang sama, menyentuh barang-barangnya, meminum gelas yang telah digunakan TIDAK akan membuat kamu tertular. HIV hanya bisa ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh yang mengandung konsentrasi tinggi dari antibodi HIV seperti darah, sumsum, dan air mani.
Mitos#4: HIV dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk
Fakta:
HIV memang ditularkan melalui darah, tapi tidak ada bukti medis sampai sekarang yang menunjukan gigitan nyamuk adalah salah satu medium penyebaran virus HIV. Saat nyamuk berpindah lokasi gigit, mereka tidak akan mengeluarkan darah orang sebelumnya kepada ‘mangsa’ selanjutnya.
Mitos#5: HIV/AIDS adalah hukuman mati
Fakta:
Pada tahun-tahun awal epidemi, angka kematian akibat HIV/AIDS menjulang tinggi. Tetapi, sejak berkembangnya sains modern, obat retroviral memungkinkan para penderita HIV/AIDS untuk memiliki usia yang panjang, normal, dan tetap bisa produktif
Mitos#6: Selama minum obat, saya tidak akan menularkan virus
Fakta:
Walaupun meminum obat retroviral secara rutin, hanya akan menekan kadar jumlah HIV dalam darah, sehingga pada saat uji tes darah tetap akan terlihat normal. Penelitian menunjukan, bagaimanapun juga masih ada virus HIV dalam jumlah kecil yang bersembunyi dalam darah. Jadi, tetap bisa tertular.
Mitos#7: Ibu hamil dengan HIV positif akan selalu menularkan HIV kepada janinnya
Fakta:
Ibu hamil positif HIV yang tidak menjalani perawatan memiliki peluang penularan 1:4 kepada janin di dalam kandungan. Tetapi, saat ibu dan janin menerima pengobatan yang tepat guna sebelum, selama, dan sesudah kelahiran, peluang risiko infeksi pada bayi akan turun sampai 1-2%.
Gimana Anak Trax? Nggak semua yang beredar di masyarakat ada benernya. Kalau mau tau fakta-fakta lain tentang selengkapnya tentang HIV/AIDS, kamu bisa baca di sini.
Jangan ketinggalan berita terkini seputar dunia musik, film, dan entertainment. Streaming terus Trax FM di sini!
[teks Andre Fransisco, Anak Trax dari Universitas Atma Jaya | foto huffingtonpost.co.uk]
Baca juga:
Felicity Jones, pimpinan Rebellion di Rogue One: A Star Wars Story
Trailer “Ride Together” dalam mempromosikan Final Fantasy XV
BFF Behati Prinsloo dan Candice Swanepoel absen di Victoria’s Secret Fashion Show 2016