LARUKU

Konser 20th L’Anniversary World Tour 2012: Hujan Dan Pelangi

Konser grup band Jepang, L’Arc~en~Ciel , mungkin sudah hampir seminggu berlalu, tapi masih banyak yang menyisakan kenangan akan itu. Dan kalau Anak Trax menyadari, hal ini berhubungan dengan ‘hujan’ dan ‘pelangi’.

Menjelang sore ketika begitu banyak anak muda berjalan ke arah Lapangan D Senayan, mungkin banyak yang menyadari keanehan langit saat itu. Bentuk awan memang tidak wajar. Awal gelap berpusar mengelilingi satu titik pusat yang justru tidak tertutupi awan dan cahaya matahari senja bersinar langsung dari kekosongan itu.

Ini baru awalnya saja.

Sekitar 15 menit sebelum konser dimulai, setiap orang mulai merasakan rintik-rintik hujan di kulit mereka. Sebuah pengumuman pun muncul, bahwa konser tersebut akan ditunda sampai hujan berhenti untuk menghindari masalah teknis yang bisa terjadi akibat hujan. Sambil diiringi sorak kekecewaan penonton, salah seorang di antaranya pun menyahut, “Nggak heran sih, kan ‘pelangi’ munculnya abis ujan.”

Seperti yang kita ketahui bersama, L’Arc~en~Ciel diambil dari Bahasa Perancis yang artinya ‘pelangi’.

Jam 8 malam sesuai waktu yang dijanjikan, ‘pelangi’ yang dimaksud itu pun muncul. L’Arc~en~Ciel membuka konser perdana mereka di Jakarta dengan ‘Ibara no Namida’ dan diikuti ‘Chase’. Sebuah penantian yang ditunggu-tunggu diwakilkan dalam sorakan para penonton.

‘Hujan’ dan ‘Pelangi’ yang dimaksud tidak sampai di situ saja. Sebuah penampilan menakjubkan juga terjadi saat pertengahan konser ketika muncul jeda menuju lagu selanjutnya. Semua lampu gelap dan layar menampilkan potongan lirik yang begitu dikenal:

Mune ni itsu no hi ni mo kagayaku, anata ga iru kara.

Namida kare hatete mo taisetsu na, anata ga iru kara.”

Lirik yang muncul di layar tersebut diberi efek rintikan hujan pada tampilannya. Tidak sampai disini saja, ketika penonton bernyanyi bersama, semua bisa merasakan kalau tiba-tiba muncul gerimis ringan dan, tidak seperti pada pengumuman di awal, para personel L’Arc~en~Ciel terus tampil di atas panggung. Gerimis ini pun reda begitu lagu ‘Anata’ ini selesai.

Semua ini hanyalah beberapa cuplikan momen-momen yang tidak akan pernah terlupakan dari konser perdana tersebut. Mungkin ada yang bertanya, “Kok bisa begitu ya?” Tapi kalau boleh mengutip ucapan salah satu teman, bisa dibilang jawaban yang satu ini adalah yang paling tepat: “Malam itu pawang hujannya pasti kerja keras banget, ya.” 

Sumber foto: natalie.mu 

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *