Iggy Azalea Tegaskan Tak Akan Kembali ke Musik, “No Interest”
Pada 28 November 2025, Iggy Azalea mengejutkan publik dan para penggemarnya setelah mengungkapkan pernyataan tegas mengenai masa depan kariernya. Melalui respons di Instagram, ketika seorang penggemar menanyakan apakah ia baru saja menandatangani kontrak rekaman baru, Iggy langsung menepis rumor tersebut. Dengan jawaban lugas “F* no … I’m very sure I don’t want to come back to the music industry”. Ia menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki keinginan untuk kembali ke industri musik.
Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal bahwa pintu untuk comeback secara profesional telah benar-benar tertutup. Bagi banyak penggemar, pengakuan tersebut terasa mengejutkan, tetapi sejumlah laporan menunjukkan bahwa keputusan itu bukan muncul secara mendadak. Dalam beberapa tahun terakhir, Iggy perlahan memang menjauh dari dunia musik. Ia memilih fokus pada berbagai bidang kreatif lainnya mulai dari pengembangan bisnis pribadi, proyek digital, hingga eksplorasi kreativitas di luar format musik tradisional. Langkah tersebut memperlihatkan bahwa transformasi karier Iggy sudah berlangsung cukup lama. Keputusannya kini hanyalah penegasan bahwa fase hidupnya telah bergeser jauh dari industri yang dulu membesarkan namanya.
Iggy Azalea berasal dari Australia, tetapi sejak remaja ia memiliki tekad besar untuk meniti karier di kancah internasional. Demi mewujudkan mimpinya menjadi rapper, ia memutuskan pindah ke Amerika Serikat negara yang menjadi pusat industri hip-hop dan tempat ia berharap bisa membangun nama besar.

Keputusan tersebut berbuah manis ketika ia merilis album debutnya, The New Classic pada 2014. Album ini tidak hanya memantapkan posisinya sebagai pendatang baru yang menjanjikan, tetapi juga menjadi lompatan besar berkat hits global seperti “Fancy”. Lagu tersebut mendominasi chart internasional dan menjadikan Iggy salah satu rapper wanita asal Australia yang mampu menembus pasar global dengan pengaruh signifikan.
Kesuksesan tersebut kemudian diikuti dengan perilisan proyek musik lain, termasuk album The End of an Era pada 2021. Album ini sering disebut sebagai titik penutup fase penting dalam perjalanan musiknya seolah menjadi catatan akhir sebelum ia perlahan mengambil jarak dari industri. Meski sempat meraih popularitas besar, perjalanan Iggy tidak selalu berjalan mulus. Dalam beberapa tahun terakhir, ia semakin terbuka mengenai keraguan terhadap dunia musik. Ia mengaku bahwa gairahnya terhadap pembuatan lagu dan kehidupan sebagai musisi mulai memudar. Sebaliknya, Iggy merasa lebih tertarik mengekspresikan kreativitasnya melalui bidang lain, seperti desain, proyek digital, dan inisiatif seni visual yang memberinya kebebasan lebih besar. Transformasi minat ini menjadi salah satu alasan utama yang memperkuat keputusan Iggy untuk meninggalkan profesi sebagai musisi dan memfokuskan diri pada dunia kreatif di luar musik.
Keputusan Iggy Azalea untuk benar-benar meninggalkan dunia musik tidak muncul tanpa alasan; ada sejumlah faktor yang mendorongnya mengambil langkah tegas tersebut. Salah satu penyebab utama adalah hilangnya minat terhadap proses penulisan lagu dan dinamika industri. Pada awal 2024, ia mengungkapkan bahwa ia tidak lagi memiliki dorongan untuk menyelesaikan album keempatnya, bahkan menyatakan bahwa dirinya kini jauh lebih tertarik pada desain serta arah kreatif dibandingkan kembali menulis musik. Ia menambahkan bahwa meski sempat mempertimbangkan untuk melanjutkan karier musik, keinginan itu perlahan memudar dan ia merasa lebih bahagia ketika berkarya di luar ranah ini. Selain itu, tekanan besar yang dialaminya saat berada di puncak ketenaran turut memperkuat keputusannya.

Iggy pernah mengakui bahwa industri musik yang keras membuatnya kehilangan rasa senang yang dulu ia rasakan, bahkan beban mental dan emosional yang menyertainya tidak lagi sebanding dengan kepuasan kreatif yang didapatkan dari bermusik. Di sisi lain, minatnya telah berkembang ke proyek-proyek lain yang memberi ruang lebih luas untuk berekspresi. Ia kini lebih fokus pada desain, bisnis, serta berbagai inisiatif digital mulai dari memecoin hingga layanan telekomunikasi independen yang menurutnya menawarkan kebebasan, stabilitas, dan kendali penuh atas visi kreatifnya. Semua hal itulah yang akhirnya membuat Iggy mantap menutup bab musik dari hidupnya.
Keputusan Iggy Azalea untuk menyatakan dengan kalimat yang tegas, bahkan terasa menyakitkan bagi sebagian penggemar bahwa ia “tidak tertarik kembali ke musik” menjadi penanda berakhirnya sebuah bab penting dalam kariernya. Pernyataan itu seolah menutup pintu terakhir menuju panggung yang selama bertahun-tahun membentuk namanya. Namun, berakhirnya era tersebut bukan berarti perjalanan kreatif Iggy berhenti. Justru, keputusan itu membuka ruang baru bagi dirinya untuk bereksplorasi tanpa batas.
Dengan beralih fokus pada desain, proyek seni, dan berbagai usaha bisnis, Iggy menunjukkan bahwa kreativitas tidak hanya hidup di balik lirik dan beat. Musik hanyalah salah satu medium, dan ia kini memilih kanvas yang berbeda untuk mengekspresikan imajinasi serta ambisinya. Ada kalanya seorang seniman perlu meletakkan mikrofon, bukan karena kehilangan kemampuan, tetapi karena mereka menemukan cara lain untuk menyampaikan suara batin mereka dengan lebih tulus.
Bagi banyak penggemar, keputusannya mungkin menimbulkan rasa kecewa atau kehilangan. Namun bagi Iggy sendiri, langkah ini adalah bentuk keberanian untuk jujur pada diri memilih jalan yang membuatnya merasa lebih bebas, lebih damai, dan lebih autentik. Pada akhirnya, keputusan ini bukan tentang meninggalkan dunia musik, melainkan tentang melanjutkan hidup dengan cara yang paling sesuai dengan dirinya saat ini.