Float2Nature 2013 When Music Travels Back To Mother Nature

Float2Nature 2013 : Dari musik, twitter hingga alam terbuka

Float2Nature 2013 hadir lagi dengan meramaikan pertunjukan musik di Indonesia khususnya Jakarta, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi “the now generation”. Semua musisi industri maupun indie berlomba-lomba membuat pertunjukan agar para penontonnya terhibur dan merasa dekat dengan musisi tersebut.

Tapi mengajak penontonnya untuk tidak hanya mengenal lebih dekat si musisinya melainkan alam sekitar juga, adalah satu hal bisa membuat penonton menikmati musisi favoritnya sambil menikmati indahnya alam Indonesia. Jauh dari hiruk pikuk kota, tingkat stress yang diatas rata-rata, dan lain-lain pun menjadi hilang seketika.

Konsep itu diusung oleh Float. Sebuah band yang didirikan pada tanggal 30 Agustus 2004 oleh Hotma “Meng” Roni Simamora, Windra “Bontel” Benyamin, dan Raymond Agus Saputra ini membuat proyek kolaborasi tim manajemen Float bersama sekelompok pendukungnya yang memiliki latar belakang profesi di berbagai bidang pekerjaan seperti hiburan, periklanan, pariwisata, komunikasi, perfilman, desain visual, teknologi informasi, jurnalistik, dan lain-lain. Proyek tahunan ini berupa sebuah acara yang memadukan 3 elemen utama, yakni musik, perjalanan, dan alam yang dinamakan dengan Float2Nature.

Float2Nature 2013
Float2Nature 2013

Dikutip dari websitenya, www.float2nature.com, pada tanggal 16 Desember 2011, Wisnu Wiryawan (Inoe) dari Lembah Pelangi & Ankayama Putri membayangkan seandainya ‘floatspot’ (sebutan untuk lokasi dimana Float bermain) dipindah ke alam terbuka sehingga orang dapat menikmati pertunjukan musik Float sambil menikmati keindahan alam. Beberapa hari kemudian, ide ini pun segera dilempar Inoe melalui jejaring sosial Twitter dan disambut antusias oleh Hotma Roni Simamora (Meng) yang mewakili Float. Pertemuan pun segera dijadwalkan.

Pada awal 2012, Meng dan Inoe bertemu. Keduanya setuju untuk menggabungkan trip Lembah Pelangi & floatspot di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Sebagian biaya registrasi setiap peserta akan disisihkan untuk program penanaman pohon di wilayah Dieng yang rentan terhadap bencana longsor. Ide terakhir inilah yang akhirnya melengkapi konsep awal acara ini: music, landscape, tree care. Meng menamakannya “Float2Nature”. Dari situ jejaring sosial yang bernama twitter memegang peran penting untuk menyebarkan “movement” ini.

Tahun ini adalah tahun kedua mereka mengadakan Float2Nature dan mereka memilih floatspot di Tanakita terletak di Kadudampit, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, bersebelahan dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, 110 km dari Jakarta. Penasaran sama kegiatannya, atau tertarik mau IKUT acaranya? Kunjungi websitenya untuk tau detail harganya di www.float2nature.com ya!

MAU IKUT?

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *