Bidadari-Bidadari Surga

Bidadari-Bidadari Surga ini pun tak kalah dahsyat, lagi-lagi Tere Liye mampu membawa kita dalam cerita nan cantik berbalut persaudaraan. Bercerita tentang satu keluarga yaitu Mamak Lainuri dengan kelima anaknya, Laisa, Dalimunte, Ikanuri, Wibisana dan Yashinta. Kak Laisa sebagai anak tertua, rela putus sekolah, demi pendidikan adik-adiknya dia rela bekerja keras di perkebunan kecil milik Mamak Lainuri di Lembah Lahambay. Kak Laisa yang selalu berkorban untuk adik-adiknya, Kak Laisa yang tak pernah terlambat dan tak pernah lelah menjaga adik-adiknya. Saya sangat terpukau dengan cerita saat Kak Laisa sampai larut malam mencari Ikanuri dan Wibisana di hutan, hanya menolong adiknya. Awal sekali diceritakan Prof. Dalimunte sedang presentasi temuan barunya, Ikanuri dan Wibisana baru saja tiba di Eropa untuk usahanya dan Yashinta sedang observasi di Gunung. Keempatnya mendapatkan pesan dari Mamak Lainuri. Setelah membaca pesan itu, Dali langsung menghentikan presentasinya di Simposium Fisika Internasional, Ikanuri dan Wibisana yang baru tiba di Eropa langsung mencari penerbangan selanjutnya ke Indonesia, Yashinta pun langsung turun dari puncak gunung. Demi melihat Sang Kakak. Kak Laisa. Kak Laisa tak pernah menangis di depan adik-adiknya. Tak sungkan memarahi dan memukul Dali, Ikanuri dan Wibisana yang ketauan bolos sekolah. Kak Laisa hanya ingin pendidikan yang terbaik bagi adik-adiknya. Hanya itu. Kesuksesan adik-adiknya adalah kebahagiannya. Aaaaahhh… saya benar-benar tak dapat mendeskripsikan ceritanya disini, entahlah… Perjuangan seorang kakak demi adik-adiknya, walo sebenarnya Laisa bukanlah kakak kandung mereka. Saya hanya berdoa, jadikanlah orang-orang seperti Laisa, bidadari surga ya

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *