Colover: Sentuhan Warna di Balik Cerita Cinta
Novel ini berisi kumpulan cerpen dari sepuluh penulis.
Colover merupakan novel terbitan Grasindo pada 24 Maret lalu. Adalah Fairy, Senselly, Yuli Pritania, Edotz Herjunot, Sung Ie, Ce, Sintia Astarina, Ida R. Yulia, Ca, dan Team Peak yang jadi penulisnya. Buku ini merupakan kumpulan cerita pendek yang dikemas menjadi sebuah novel. Penggabungan kata antara Color dan Love. Menceritakan berbagai kisah cinta romantis bernuansa Korea yang didasari oleh berbagai macam warna.
Kisah Yoon-Jo mulai masuk di persahabatan Hye-Rin dan Rae-Mi dalam lembutnya warna biru yang akan selalu disukainya.
Si ceria Jung Se-Ra berwarna orange dengan romansa yang begitu manis.
Kisah Orenji dan Tuan Kiwi dengan cara jatuh cintanya yang sangat sederhana.
Lembutnya turquoise yang menyatukan Yoo dan Joo untuk menguatkan kembali perasaan cinta mereka yang nyaris roboh.
Kisah cinta mahasiswa Indonesia dalam ‘Seoul, I Love You’ memberikan warna biru muda yang menyenangkan.
Julukannya geomjeong chamse-burung pipit hitam, gadis itu. Mungil, Serampangan, Hitam.
Serpihan-serpihan tipis yang mulai berjatuhan dari langit menyaksikan kebersamaan Hyeun dan Jaewoon. Salju pertama musim dingin. Putih.
Warna paling hangat dan segar yang tepat untuk dipakai di musim semi. Peach, dalam kisah Myung-Soo dan Ming-Jeong.
Merah merupakan warna penyembuh utama untuk kesedihan. Tapi, warna merah sebenarnya mengingatkan Jung Sang-Joon akan darah putranya yang mengalir sia-sia karena terabaikan.
Di Kanada, pasangan Sejung dan Zhaoyi harus berdamai dengan realita. Juga, menerimanya dengan tangan terbuka. Violet.
Petualangan ‘hampir menarik’ oleh Amar, Gilang, dan Abil dalam menyelamatkan sahabatnya si Mbah yang pergi ke Korea karena termotivasi cintanya yang abu-abu.
Penasarankan bagaimana cerita dalam novel ini dikemas? Yuk, langsung baca aja novel Colover-nya, Anak Trax! « [teks @nandyaBachtiar | foto goodreads.com]