An Interview With LEE SEUNG GI
Lee Seung Gi merasa julukan “Korea’s Boy Next Door” terlalu tinggi untuknya.
Trax Trooper Sitta Hapsari dapet kesempatan untuk ngobrol-ngobrol dengan Lee Seung Gi, beruntung banget ya. Nah, ini dia yang diobrolin oleh Trax Trooper Sitta dan Lee Seung Gi.
Sitta Hapsari: Kalau suatu saat, bisa ke Seoul bareng sama fans-fans, tempat apa yang paling pertama bakal ditunjukin?
Lee Seung Gi: Saya orang yang suka makan. Jadi saya akan membawa mereka ke tempat-tempat yang saya tahu, seperti mengajak mereka ke restoran yang menyajikan makanan enak.
SH: Makanan apa, misalnya?
LSG: Hmm… saya akan memperkenalkan makanan yang mereka inginkan. Seperti ada makanan yang namanya Kimbab, Tteokpokki, dan Sundae. Menurut saya, harus mulai dari 3 makanan itu tadi. Makanan Korea banyak ragamnya dan semuanya enak.
SH: Jadi penasaran, sudah pernah coba makan makanan Indonesia?
LSG: Waktu saya baru sampai Indonesia, saya sempat makan Nasi Goreng. Dan rasanya cocok sekali di lidah saya. Dan kemarin saya juga sempat pergi ke restoran Indonesia lainnya, saya terkejut sekali karena cocok di lidah saya. Tapi, karena saya makan banyak sekali, sebelum tidur saya akhirnya olah raga dulu.
SH: Hal apa yang kalau tidak ada, akan membuat kamu merasa tidak nyaman?
LSG: Kalau tidak ada? Mmm… paling pertama, keluarga. Lalu teman-teman dan anggota keluarga saya di kantor (teman-teman kantor manajemen). Saya membaginya ke tiga kategori besar. Kalau mereka tidak ada pasti tidak nyaman sekali.
SH: Bagaimana dengan barang?
LSG: Barang? Mmm… buat saya kalau tidak ada handphone pasti tidak nyaman. Handphone memang untuk berkomunikasi, tapi di handphone ada game dan kita juga bisa mendengar musik kemana saja kita pergi, kan? Buat saya, kalau tidak bisa mendengarkan musik, hal ini paling membuat saya tidak nyaman. Setiap saat saya selalu mendengarkan musik. Waktu saya istirahat, misalnya. Jadi, kalau tidak bisa ada musik, rasanya benar-benar tidak nyaman dan tidak menyenangkan.
SH: Sampai sekarang kan, sudah bekerja sama dengan banyak aktris. Di antara mereka, siapa yang dirasa paling cocok dan paling enak diajak kerja sama?
LSG: Menurut saya, saya kan sudah bekerja sama dengan Hyu Joo, Shin Min Ah, dan juga dengan Ha Ji Won. Dari awal, saya merasa cocok dengan mereka. Apalagi mereka sangat terkenal di Korea. Tapi secara pribadi, di drama yang saya bintangi paling akhir – The King – saya belajar banyak dari Ha Ji Won, karena dia adalah senior saya. Dan menjadi salah satu drama terbaik, jadi banyak sekali hal yang bisa selalu saya ingat dari situ.
SH: Kalau begitu, ke depannya pengen bisa kerja sama dengan siapa lagi?
LSG: Dulu, saya sering berandai-andai. Kira-kira berikutnya saya ingin kerja sama dengan siapa lagi. Tapi setelah saya pikir, aktris yang saya sudah pernah kerja sama bersama adalah aktris-aktris yang rasanya semua orang ingin ajak kerja sama. Tapi kalau saya menerima pertanyaan, ke depannya saya pengen kerja sama dengan siapa, saya rasa tidak ada yang bisa saya sebut secara spesifik.
SH: Okey! Nah, orang-orang banyak yang menyebutmu “Korea’s Boy Next Door”, karena terlihat anak baik-baik.
LSG: Ah… kata-kata itu terlalu tinggi untuk saya
SH: Kalo menurut diri sendiri apa iya, benar-benar se-baik itu?
LSG: Mmm… mungkin ada yang bilang seperti itu. Tapi kalau menurut saya, saya adalah orang yang berusaha untuk menjadi orang yang baik. Sama seperti orang lain, saya juga bisa marah. Bisa juga mengeluh. Dan tentunya bisa merasa tidak nyaman, sama dengan yang dirasakan oleh orang lain juga. Dan saya juga bisa dengan gampang merasa tidak aman. Pokoknya kalau dipikir-pikir, sama dengan orang lain. Saya berusaha untuk menjadi orang baik dan menyesuaikan diri dengan konsep “orang baik” itu sendiri. Tapi kalau dibilang atau disebut “born-to-be” atau benar-benar orang baik, ngga juga.
SH: Lee SeungGi… jago nyanyi, jago akting dan kalau ngomongin variety show juga jago, pengen jago di hal lain juga nggak sih?
LSG: Mmm… saya rasanya ngga pengen jago di hal lain, secara spesifik. Sekarang ini saya adalah penyanyi, aktor dan juga ada di variety. 3 hal itu sudah saya lakukan, tapi di masing-masing hal itu saya belum bisa dibilang benar-benar jago. Saya lebih ingin bisa menjalani semuanya dengan seimbang. Langkah demi langkah dan bisa hidup dengan menikmatinya satu persatu.
SH: Dulu kan berawal jadi nyanyi, gimana ceritanya akhirnya bisa beralih ke akting?
LSG: Awalnya akting menjadi apa yang dipilihkan untuk saya oleh perusahaan (manajemen). Waktu itu kalau untuk jadi penyanyi saja, rasanya belum cukup walau sudah melakukan banyak hal. Karena banyak orang yang sepertinya bisa melakukan lebih banyak hal lagi. Dari perkiraan itu akhirnya saya di’terjunkan’ lebih awal ke akting. Pertamanya, saya sama sekali tidak tahu apa-apa tentang acting. Tapi waktu itu di Korea, yang lagi popular adalah serial dan sitkom. Nah mulai dari situ, saya jadi sadar kalau akting itu menyenangkan dan ada bakat, jadi saya menjalani terus-terusan.
SH: Dalam waktu dekat, katanya akan segera merilis album baru. Boleh cerita sedikit tentang album itu?
LSG: Di album kali ini, saya berkesempatan untuk mengerjakan lagu-lagu yang selama ini ingin saya kerjakan dari dulu. Saya ingin menyertakan perasaan dari saya sendiri, yaitu lagu-lagu itulah yang memang saya bawakan. Seperti, kalau kita dengarkan di pagi hari. Biasanya kan untuk bangkit dan bangun rasanya susah sekali, jadi biasanya orang memasang musik untuk membangkitkan mood. Saya ingin membuat musik yang seperti itu (yang bisa bikin orang happy di pagi hari). Dan juga waktu kerjaan udah beres dan siap tidur. Saya ingin membawakan musik yang cocok didengarkan waktu berbaring, sejenak sebelum benar-benar tidur.
SH: Ooh… jadi yang pas didengarkan setiap hari? Pengen bawain musik yang pas didengarkan, bisa membuat diri senang ya?
LSG: Iya. Saya ingin orang yang mendengarkan lagu saya merasa relax. Lalu bisa juga memberi efek healing. Baik lirik dan juga musiknya, bisa memberikan efek kehangatan. Untuk beberapa orang, kalau mendengarkan lagu dance atau upbeat memang bisa memberikan efek semangat. Tapi saya ingin membawakan lagu yang bisa didengarkan waktu menyetir, sebelum tidur, bangun tidur. Pokoknya bisa didengarkan setiap saat. Pokoknya bisa membangkitkan mood dan membuat senang. Dan juga musik yang disukai oleh perempuan.
SH: Oh ya?
LSG: Perempuan memang suka lagu dance, tapi dari yang selama ini saya lihat, kenyataannya adalah memang mereka suka lagu yang bisa dipakai untuk nge-dance. Tapi mereka lebih suka ballad. Banyak yang suka ballad. Dan waktu didengarkan sendiri, bisa merasakan kalau diri kita itu punya pride.
Wah, mudah-mudahan dengan wawancara ini bisa bikin Anak Trax jadi lebih kenal dengan Lee Seung Gi ya. Stay tuned terus K’S Corner buat update segala informasi seputar K-Pop.