7 Efek Visual Terbaik di Tahun 2000-an
Film dengan visual efek terbaik di tahun 2000an
Banyak film yang sudah menggunakan CGI (Computer Integreted Imagery) aplikasi komputer grafis dalam pembuatan film 3D. Dengan adanya software ini efek-efek visual 3 dimensi dapat ditambahkan.
CGI merupakan teknik penerapan teknologi komputer grafik untuk pembuatan efek kusus (special effect) dalam film. Perangkat lunak (software/program) komputer yang biasanya digunakan dalam penerapan CGI antara lain 3ds Max, Blender, Light Wafe 3D, Maya, dan Autodesk Softimage.
Nah berikut ini adalah 7 film yang merupakan film dengan visual efek terbaik dengan menggunakan CGI,
7. King Kong (2005)
Film yang mendulang sukses di tahun 1933 ini, dibuat kembali remake nya oleh sutradara asal Selandia Baru, Peter Jackson. Berdurasi selama 187 menit, King Kong versi Jackson memberi unjuk sederetan efek visual dan CGI tanpa henti, berbeda dengan film orisinilnya yang menggunakan efek praktikal. Anggapan bahwa CGI yang ada di remake King Kong terlihat seperti kartun dan palsu pun, tidak bisa dibilang sedikit. Hal tersebut tidak membuat para juri Academy Awards kecewa, penghargaan Efek Visual Terbaik dalam Oscar 2006 berhasil dibawa pulang Anak Trax! Film ini mengalahkan War of the Worlds dari Steven Spielberg, dan The Chronicles of Narnia.
6. The Hobbit (2012) & Lord of The Rings trilogy (2001-2003)
Visualisasi Middle Earth yang dibuat sangat nyata oleh Peter Jackson dalam trilogi Lord of the Rings dan prekuelnya, The Hobbit, pastinya membuat yang baru pertama kali menontonnya penasaran. Mengambil lokasi syuting di Selandia Baru, film ini dilengkapi dengan makhluk-makhluk unik dan pemukiman yang khas. Anak Trax pasti ingat dengan tokoh ‘Gollum’, Andy Serkis yang memerankannya pun harus menggunakan kostum khusus untuk ini. Puncaknya adalah saat Lord of the Rings sukses terjadi ketika The Return of the King memenangkan semua nominasi Oscar 2004 yang diperolehnya, termasuk Efek Visual Terbaik dan Film Terbaik.
5. Transformer (2007)
Film yang menjadi sorotan banyak media ini, cukup membuat takjub semua orang dengan visual efek yang ditampilkan oleh para Autobots dan Decepticons. Proses transformasi para robot menjadi mobil dan sebaliknya memang sangat nyata dan mengagumkan, setuju ‘kan Anak Trax? Plot film ini boleh saja menuai banyak kritik, namun film arahan Michael Bay ini memang murni hiburan ringan, tanpa harus memusingkan cerita yang ditampilkan.
4. Gladiator (2000)
Film arahan Ridley Scott ini mendapatkan penghargaan Oscar 2000 untuk Efek Visual Terbaik karena sebagian besar film ini membutuhkan bantuan CGI di dalamnya. Seperti Anak Trax ketahui, situs bersejarah Colosseum di Roma, Italia, sebagian besar telah hancur, sehingga tidak mungkin melakukan syuting di dalamnya. Yang akhirnya dilakukan adalah membangun kembali bangunan megah tersebut melalui teknologi komputer canggih, tidak ketinggalan dengan ribuan masyarakat Roma yang ikut bersorak memberi dukungan bagi gladiator jagoannya.
3. Inception (2010)
Siapa yang tak tahu flm karya Christopher Nolan ini. Menggambarkan bahwa ada beberapa lapisan mimpi di dalam mimpi ternyata butuh efek visual dan CGI yang canggih. Paling tidak, itu yang terbukti dalam Inception. Adegan pembuatan setting mimpi di kota Paris oleh karakter Ariadne keren banget Anak Trax, bagaimana dirinya menyusun dan memodifikasi bangunan, jalan, kendaran hingga benda-benda lainnya menjadi wujud baru. Di tahun 2011, Inception mendapatkan Oscar untuk efek visual terbaik, mengalahkan Alice in the Wonderland dan Harry Potter and the Deathly Hallows Part I.
2. Avatar (2009)
Status Avatar sebagai film terlaris sepanjang masa sebenarnya sudah cukup untuk menggambarkan betapa dahsyatnya efek visual dan CGI dalam cerita suku Na’vi ini. Membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk proses pra-produksi, sutradara James Cameron tidak hanya memberikan pengalaman baru dalam menonton di bioskop, namun juga standar patokan teknologi 3D bagi film-film setelah Avatar. Meskipun banyak yang mencaci Cameron karena dianggap hanya menjual visual dengan cerita dangkal, hasil yang diperoleh membuktikan penonton tidak peduli dan tetap menikmatinya.
1. Life of Pi (2012)
Dan yang paling baru adalah kisah tentang seorang India bernama Piscine Patel (Pi), dirinya harus bisa bertahan hidup di lautan hanya ditemani seekor harimau buas. Anak Trax tahu gak, bahwa Harimau Bengal yang bernama Richard Parker adalah kreasi CGI 100% dan aktor muda Suraj Sharma (pemeran Pi) benar-benar berakting sendirian di dalam sekoci penyelamat. CGI Richard Parker nyaris tanpa cela, dan bergerak layaknya harimau asli. Pengecualian adalah saat adegan berenang, di mana menggunakan seekor harimau asli untuk melakukannya. Namun demikian, Richard Parker hanyalah satu dari sekian banyak efek visual canggih yang ditampilkan Life of Pi sepanjang film. Dari lautan yang selalu berubah, ikan-ikan terbang, paus yang berkilau seperti lampu, hingga pulau kanibal yang misterius. Tidak heran jika Life of Pi memperoleh Oscar 2013 untuk efek visual dan ‘menghadiahkan’ penghargaan sutradara terbaik untuk Ang Lee.
Sumber: loveindonesia.com