Site icon TRAX

Waspadai bahaya mendaki gunung, Anak Trax!

Mendaki gunung

Kejadian mengerikan di Merapi yang menimpa seorang mahasiswa negeri ini, memberi kabar duka bagi para pecinta wisata alam. Juga hal itu bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Tren berwisata ke alam terbuka, seperti gunung, air terjun, goa, situs bersejarah, pantai, dan tempat wisata lainnya, terus meningkat. Terlebih dengan bantuan media sosial, foto-foto indah itu kian tersebar dan memicu munculnya petualang-petualang alam baru.

Mendaki gunung termasuk aktivitas berwisata alam yang banyak penggemarnya. Selain biaya yang hampir bisa dijangkau seluruh kalangan, sensasi yang diberikan tak ada duanya, seperti ‘candu’ mungkin. Setelah gunung pertama berhasil sampai puncak, muncul keinginan untuk menaklukkan gunung-gunung lainnya.

Tetapi yang penting untuk ditanamkan oleh para pendaki adalah ‘utamakan keselamatan’. Karena ada bahaya menanti saat mendaki, yang datang dari gunung itu sendiri dan yang ada di setiap diri.

Bahaya apa yang mungkin terjadi saat di gunung. Berikut kemungkinannya.

» Bencana alam. Ini bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa disangka dan di luar kendali kamu. Longsor, suhu yang tiba-tiba berubah, badai, binatang berbisa atau buas, serta hujan lebat.

» Kesalahan diri. Terlalu percaya diri tanpa memperhatikan tingkat kehati-hatian, kurangnya persiapan fisik hingga mengalami hipotermia, terlalu memaksakan kondisi badan, dan kurang persiapan menghadapi situasi darurat. Semua hal itu perlu diantisipasi sebelumnya.

Nah, untuk meminimalisir dampak negatif dari bencana-bencana itu, lakukan persiapan yang benar sebelum mendaki dan patuhi peraturan atau saran ranger di sana.

Lalu seperti apa persiapan untuk mendaki itu, Anak Trax bisa membacanya lagi dalam artikel ‘Tips Mendaki Gunung untuk Pemula’.

“Tidak ada gunung yang senilai jari tangan atau kaki. Rumahlah tempat kita kembali. Puncak hanyalah bonus,” ujar Alan Hinkes pemanjat tebing dari Inggris. « [teks & foto @bartno/ ghiboo.com]

Exit mobile version