“Slip Away” by Nell

A beautiful album from a Korean indie rock band.

Nell adalah band indie progressive rock asal Korea yang udah lama terbentuk. Album “Slip Away” ini adalah album kelima mereka. Baru-baru ini memang mereka merilis mini album terbaru yang akan berkaitan dengan dua mini album selanjutnya, tapi sebelum trilogi mini album tersebut rilis, album “Slip Away” ini nggak sia-sia kok buat lo dengerin.

Kontras dengan judulnya, “The Ending“, track ini justru menjadi pembuka album. Musik yang sederhana tetapi semakin meningkat di sepanjang lagu membuat “The Ending” menjadi pengenalan yang tepat kepada pendengar akan musik-musik Nell. Nggak seperti judulnya, musik ini justru menjadi permulaan yang menyenangkan. Lagu selanjutnya, “Go” seakan melanjutkan lagu pertama. Lirik “On your mark… get set… and go” memberi kesan positif yang mengajak lo untuk maju tapi dengan musik yang sederhana. Track mid-tempo selanjutnya, “In Days Gone By“, punya tone yang lebih ceria. 

Track selanjutnya bisa dibilang andalan Nell di album ini, terutama kalau lo melihat video klipnya dulu sebelum mendengarkan musiknya. Video klipnya benar-benar digarap dengan serius dan punya konsep yang dalam. Di antara gempuran berbagai video klip megah para K-Pop Idol yang identik dengan CG, lebih dari satu setting lokasi, dan kostum yang nggak biasa, Nell dengan “The Day Before” cukup bermain di cinematography yang apik. Liat video klipnya di bawah ini dan coba tes diri lo, apakah lo bisa menebak cerita dari videonya?

Video ini menceritakan tentang seorang pria, yang akhirnya diketahui telah bunuh diri, merekam momen dirinya sebelum ia meninggal. Aktor Lee Min Ki yang memainkan karakter pria ini menulis pesan kepada pria satu lagi pada sebuah halaman depan buku John Berger, “And Our Faces, My Heart, Brief as Photos“. Pria yang ada di hadapannya tersebut menyalakan kembali hasil rekaman Lee Min Ki dan membayangkan Lee Min Ki berada di hadapannya, berbicara kepadanya sebelum ia meninggal. Yang dibicarakan Lee Min Ki adalah pesan yang ditulis dalam buku tersebut. Semua ini terproyeksikan dalam bentuk percakapan di antara mereka. 

Video klipnya sederhana, tetapi penuh detail yang menarik dan ini didukung oleh musiknya. Liriknya pun walaupun dalam Bahasa Korea, punya makna yang dalam. “What use is it to hold onto something that is scattering?” Karya John Berger yang muncul dalam video klip sendiri sebenarnya adalah muse bagi Nell dalam menulis lirik lagu ini yang kemudian digambarkan dengan sempurna melalui video klipnya. 

Track selanjutnya, “Standing In The Rain” diawali dengan tepukan tangan dan berlanjut dengan instrumen yang bertambah satu persatu. Vokal Kim Jong Wan yang menenangkan di awal pun menjadi lebih bersemangat seiring lagu. “Losing Control“, dimulai dengan tempo yang lebih lambat, dengan petikan gitar, bunyi ketukan seperti metronome yang menjaga tempo, dan triangle. Vokal yang dalam track ini terdengar sedih dengan hanya membawakan lirik yang sama berulang-ulang. Sama seperti “Losing Control“, track “Beautiful Stranger” adalah lagu lainnya dalam album ini yang memiliki lirik dalam Bahasa Inggris. Dalam lagu ini, Nell lebih bermain pada komposisi elektronik, distorsi, dan gema. “Cliff Parade” dimulai dengan snare drum yang membawa lo kepada nuansa marching band sebelum akhirnya musik menjadi lebih penuh. “Hopeless Valentine” mulai dengan dengan tempo yang upbeat dan semakin berkembang lagi di sepanjang lagu, terutama dengan penekanan string instrument di dalamnya. Track terakhir, “Slip Away“, punya intro piano yang keren banget, tapi kemudian emosi menyedihkan lagu ini seakan ditekankan oleh string instrument di tengah lagu, menjadi penutup yang indah dari Nell.

Overall, Nell menyampaikan musik yang mencerminkan perasaan depresi melalui album ini, tapi dikemas dan dirangkai dengan indah. Lo seakan-akan bisa mengerti maksud lagunya, karena Nell menyampaikan dengan tepat melalui musik mereka. Sebuah album yang patut dikoleksi. Sebuah band yang patut ditunggu karya selanjutnya.