Site icon TRAX

Sintia Astarina: Taman Pasir

Sejauh apa pun jarak yang ditempuh, kita akan tetap begini.

Selama apa pun kita tak bertemu, kita akan terus bersama. Sebab, akan selalu ada rindu yang menyengat dari detik ke detik, menit ke menit, hingga waktu tak lagi dapat diukur.

Pertemuan manis yang tak disengaja, membuat kita berdua jatuh dalam pelukan dua sahabat.

Perkara demi perkara yang dilalui, menyiratkan hal-hal yang selalu membuat aku ingin pulang. Aku pun belajar bagaimana caranya menyimpan kenangan, menjaga luka, dan mencegah kehilangan. Dan kunyatakan padamu, tak ada hari tanpa sesuatu yang berharga.

Di Taman Pasir, selalu ada cerita manis untuk diukir. Di Taman Pasir, selalu ada cerita manis untuk pulang ke rumah.

Di atas merupakan sinopsis dari sebuah novel remaja berjudul Taman Pasir. Ditulis oleh penulis muda, Sintia Astarina yang merupakan novel kedua dari karyanya.

Mengisahkan tentang dua orang sahabat, Pemela Agea dan Kelvin Amadeo. Kisah persahabatan mereka dimulai dari pertemuan pertama di taman pasir saat usia 10 tahun. Taman pasir pun menjadi rumah kedua bagi mereka. Persahabatan mereka terus berlanjut hingga SMA.

Suatu hari, Gea harus meninggalkan sahabatnya itu ke Filipina. Persahabatan mereka pun diuji.

Kelvin memiliki impian menjadi atlet sepeda seperti ayahnya. Musibah satu per satu menimpa Kelvin. Kelvin mengalami kecelakaan yang akhirnya merenggut mimpinya. Begitu sebaliknya, Gea memiliki hidup yang lebih nyaman.

Dalam cerita novel Taman Pasir ini memiliki pesan mengenai nilai-nilai persahabatan dan sebuah mimpi.

Penasaran dengan cerita kelanjutan dari persahabatan Gea dan Kelvin? Langsung aja baca novelnya ya, Anak Trax! « [teks  @nandyaBachtiar | foto sintia-astarina.blogspot.com]

Exit mobile version