Site icon TRAX

Metallica : Live In Indonesia 2013

IMG 1164

Metallica pecah sob!!!

 

Kurang lebih 20 tahun yang lalu mereka menggebrak Indonesia di Lebak Bulus Jakarta tepatnya 10 April 1993. Sekarang, mereka kembali hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno Minggu, 25 Agustus 2013. Sekitar 60.000 penonton memadati lapangan dan tribun di Stadion Utama GBK tersebut.

Konser ini dibuka oleh Seringai, salah satu band metal yang terkenal di dunia musik Indonesia. Ditengah-tengah lagu, mereka mengejutkan penonton dengan mengundang RAISA untuk bernyanyi lagu Indonesia Raya bersama. Mungkin sebagian orang kurang percaya bahwa Seringai akan berduet dengan Raisa, namun penonton terkaget-kaget ketika Raisa benar-benar memasuki panggung. Salah satu pencapaian yang membanggakan bisa satu panggung dengan Metallica, mungkin ini juga yang dirasakan oleh penyanyi ‘Bye Bye‘ ini.

Jam 8 lewat, setelah seluruh penonton berada di dalam stadion, tiba-tiba seluruh lampu dimatikan dan muncul video opening di layar yang mungkin ukurannya setengah lapang bola Anak Trax. Beres video, langung James Hetfield dan kawan-kawan membuka penampilannya dengan membawakan lagu ‘Hit the Lights‘, ‘Master of Puppets‘ dan ‘Fuel‘ langsung tanpa jeda.

“Kalian kangen pada sobat-sobat dari Metallica?” seru vokalis dan gitaris James Hatfield yang langsung disambut sorak dari para Metalhead. Banyak yang terkesima dengan tata panggung, sound, lighting hingga spirit dari Lars Ulrich (drum), James Hetfield (guitar, vocal), Kirk Hammer (guitar) dan Robert Trujillo (bass).

Suasana semakin pecah disaat mereka membawakan lagu ‘Enter Sandman‘. Hampir seluruh penonton yang datang berloncat-loncat, tapi gak rusuh lho Anak Trax. Penampilan Metallica pun ditutup dengan lagu ‘Seek and Destroy‘, saat itu juga balon karet warna hitam bertuliskan Metallica memenuhi setengah penonton jajaran depan. Setelah dua jam mereka menghibur Metalhead Indonesia dengan total lagu yang mereka bawakan berjumlah 18 termasuk encore, seluruh penonton keluar dengan tertib. Keseluruhan konser kali ini tertib tanpa ada kekerasan seperti yang pernah terjadi pada tahun 1993 lalu.

Exit mobile version